Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2019

Part 8 - POLITIK VS HAM (Opini)

Mengelola politik adalah mengelola public mood, yang mana hak dasar masyarakat menjadi tanggungjawab yang absolut Karena jika hal demikian tidak terpenuhi, maka tidak heran jika muncul ketidak percayaan publik terhadap pemerintah, publik akan beranggapan bahwa percuma pemilu lagi jika kebutuhan primer mereka tidak terpenuhi Memang tidak mudah untuk memenuhi setiap hak-hak dasar publik, ambil contoh keadilan hukum di Indonesia yg masih saja tebang pilih, tumpul ke atas tajam ke bawah, atau misalnya hak dasar bahwa setiap warga negara yg berada diambang garis kemiskinan seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah sebagaimana amanah konstitusi kita didalam UUD 1945 Kasus Novel Baswedan hingga kini belum juga terungkap siapa dalang dibaliknya, kasus² yang menyangkut hak asasi manusia belum juga tuntas, padahal bukti² sudah ada, siapapun bisa berasumsi atas ketidak jelasan penanganan kasus² HAM di Indonesia Kekayaaan sumber daya alam yang melimpah ternyata belum mampu berda

Part 7 - HOPE (Opini)

Menjaga asa dalam mengarungi kehidupan adalah sebuah keniscayaan bagi manusia Life is a journey, ya! Hidup itu perjalanan, kita akan menjelajah melewati bentangan fase hidup, dimana setiap orang memilih untuk melakukan sesuatu yg ia kehendaki disetiap perjalanan nya Kita melakukan sesuatu atas pola pikir dan sense akan suatu hal, berjalan dari satu titik ke titik lain yang dituju, disitulah manusia memiliki hajat hidupnya masing² Dan pada setiap perjalanan hidup tidak jarang dari kita tersesat, kita kehilangan asa atas kebimbangan menjalani kehidupan, bisa jadi kita kecewa dengan kondisi yang ada, bisa jadi kita tidak melakukan sebuah perencanaan yang matang dalam perjalanan, kita hanya fokus pada hasil bukan fokus pada bagaimana caranya agar proses perjalanan hidup sesuai dg roadmap yg benar Maka tidak jarang dari kita frustasi, menyerah, bahkan sampai kehilangan akal akhirnya bunuh diri, akibat sudah merasa kehilangan dan berfikir untuk mengakhiri perjalanan nya

Part 6 - LITERASI yang TERKIKIS (Opini)

Membangun budaya literasi di era sekarang menjadi pekerjaan rumah yang cukup banyak Digitalisasi setiap interaksi sosial membuat masyarakat kita cenderung tidak lagi menyukai buku² bacaan, kita lebih suka membaca status di sosial media, stalking oranglain Intensitas interaksi sosial semakin jarang terjadi, akibatnya kita cenderung kurang peka dengan kondisi sosial di sekitar Dahulu orang dengan suka membaca, akan mudah baginya memahami dengan pola pikir dari hasil bacaan yg dia konsumsi setiap hari nya, sehingga membentuk literasi keilmuan berpikir yang baik Namun kini kita sering temui mahasiswa berangkat ke kampus, dengan alat make up, cermin, dan gadget menjadi suatu keharusan dibawa didalam tas Budaya literasi kita semakin terkikis dengan kondisi sosial masyarakat kita yg cenderung kurang suka bersosialisasi, maka tidak asing lagi jika timbul berbagai persoalan sosial yg bersumber dari sosial media Tentu ini kondisi yg sangat mengkhawatirkan generasi masa d

Part 5 - ISLAM IS MY IDENTITY (Opini)

Banyak dari kita yang malu menampakkan identitas muslim didepan khalayak umum Beranggapan bahwa Islam hanya antara dirinya dengan Tuhan Allah SWT, itu mjd hak privasi dg Sang Pencipta. Sehingga tidak perlu ditampakkan di depan publik Namun perlu diketahui bahwa Islam adalah agama yang syumul (menyeluruh), letak ke-syumul-an inilah yang membuat setiap ajaran Islam ada dimana², semua sendi kehidupan ada di dalam nya, dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali Untuk itu Islam bukan sekedar tanggungjawab antara dirinya dg Allah, tapi ada hubungan antara dirinya dengan sesama, baik sesama Muslim maupun sesama manusia, diatur dalam muamalah yaitu bermasyarakat, bagaimana cara membina pertemanan, berbuat baik kpd tetangga, mendamaikan diantara dua pihak yg sedang berseteru, dan masih banyak contohnya yang itu semua telah diatur didalam Islam Bagaimana mungkin kita menampakkan identitas muslim tanpa kita tampakkan nilai² Islam, seringkali kita menjadi phobia dengan agama kit

Part 4 - POLITICAL BANDITS (Opini)

"Ketika kita tidak peduli dengan politik, maka kita membiarkan negara dipimpin oleh Iblis" _Plato Stigma politik ditengah² masyarakat memang masih banyak dipandang negatif, bahwa politik itu kotor, isinya korupsi, para elit politik tidak memberikan contoh yang baik, politisi tidak memberikan kontribusi aktif bagi masyarakat, dan lain sebagai nya Sehingga dari hari ke hari kita sering dipertontonkan drama² politik layaknya drama korea, mungkin lebih kejam dengan aktor² politiknya Sebetulnya sebagai manusia kita tak bisa lepas dari istilah politik secara umum, karena setiap manusia punya kepentingan masing² utk memenuhi hajat hidupnya Namun berbeda dengan politik praktis, inilah alat kekuasaan yang siapapun punya potensi berbuat semena mena Tergantung siapa pemegang kekuasaan itu, jika politisinya jahat ya politik akan menjadi kejam, jika politisinya baik ya politik akan menjadi bermanfaat Terlepas dari kita sedang menghadapi Pilpres atau tidak, yang le

Part 3 - TEMAN PERJALANAN (Opini)

Usia tidak menentukan kedewasaan kita, IPK tidak menentukan intelektual kita, jabatan dan harta tidak menentukan kedudukan kita Kita sering sembunyi dibelakang topeng² yg nampak elok, padahal Allah sedang tidak menampakkan aib kita Berapa banyak orang yg menjadi semakin angkuh dg usia, dg IPK, dg harta dan jabatan Kita lupa dg filosofi padi, makin berisi makin merunduk Kita lupa bahwa semua terjadi atas kuasaNya, seberapapun kerasnya usaha kita jika Allah tak berkenan maka tidak akan terwujud keinginan kita Mudah bagi Allah mengatur semua sendi kehidupan alam semesta, namun ternyata mudah juga manusia menjadi semakin angkuh ketika diberi kesenangan Namun itu tidak membuat manusia bahagia, krn kebahagiaan adalah rasa syukur, kebahagiaan adl menjadi diri sendiri, kebahagiaan adl disaat kita mampu membantu org yg membutuhkan Tema perjalanan hidup memang selalu beragam, jalani setiap langkah dengan terus mengevalusi diri sejauh mana kita mampu menjadi manusia y

Part 2 - IDEALIS atau REALISTIS (Opini)

Ekpektasi ketika kuliah atau baru banget lulus kuliah memang bisa dibilang idealis, harus bekerja sesuai bidang jurusannya, tapi ada yang tau kenapa kok masih banyak orang yang setelah kuliah ternyata disaat bekerja mereka tidak mendapat pekerjaan atau tidak bekerja sesuai jurusan atau kualifikasinya saat kuliah Banyak kok faktornya, toh mereka sebenarnya adalah kaum terpelajar, akal budinya senantiasa di asah utk melahirkan kreatifitas dan inovasi, bagaimana mungkin mereka belajar terus menerus sejak usia dini hingga menginjak dewasa namun mereka masih kehilangan arah hidupnya, ada kah yang salah dengan sistem pendidikannya. Atau mungkin tergantung individu nya saja Angka pengangguran di Indonesia masih banyak lho, dan ini bukan sekedar tanggungjawab pemerintah saja, semuanya memilik kewajiban pada porsi nya masing², pemerintah punya kebijakan, warga negara pun harusnya punya keahlian agar selalu memberikan kontribusi aktif melahirkan inovasi dan kreatifitas Mereka yang t

Part 1 - PESAN AYAH (Cerpen)

Malam semakin gelap, hanya lampu-lampu depan rumah warga yang menyala, cahaya rembulan pun tertutup awan karena mendung, jalanan di desa sepi, selingan suara jangkrik berkolaborasi dengan bunyi gemuruh langit yang akan turun hujan. Jam Casio yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku menunjukkan pukul 20.00 WIB, aku baru saja selesai berlatih beladiri Thifan Po Khan di kediaman kakekku di desa seberang. Aku langkahkan kaki dengan cepat melalui perkebunan dan p emukiman warga. Sambil melafadzkan tasbih , tahmid, dan istighfar, aku tetap tegap lurus memandang ke depan dengan langkah yang sigap. Sekitar 15 menit aku berjalan, tibalah di rumah. Ayah, ibu dan adikku telah menanti kedatanganku untuk makan malam bersama. Aku sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu setia dan sederhana menjalani kehidupan yang Allah berikan.                     “Assalamualaikum,” Ucapku sambil membuka pintu rumah yang sengaja tidak dikunci,“Waalaikumsalam,” jawab adik ku yang sedang belajar