Skip to main content

Part 14 - ATOMIC HABITS (Opini)



Kebiasaan-kebiasaan yang berulang setiap saat akan berdampak besar pada 'siapa' kita kelak. Siapapun kita, profesi apapun, usia berapapun kita saat ini, latar belakang bagaimanapun kita, adalah proses panjang akibat kebiasaan yang terus menerus berulang hingga menjadi 'apa' kita hari ini


'You are what you do!' Kamu adalah apa yg kamu lakukan, kalo kita bermalas-malasan ya kita adalah seorang pemalas, kalau kita membaca buku ya kita adalah pembaca buku, kalau kita menulis ya kita adalah penulis, kalau kita tidak melakukan apapun ya kita tidak akan jadi apapun

Proses panjang pasti terjadi dan harus siap menghadapi segala resiko dan masalah yang ada didepan mata. Belajar lah dari kesalahan, habiskan kegagalan kita selagi masih ada kesempatan

Lakukan hal-hal sederhana setiap hari, misalkan merapihkan tempat tidur di pagi hari, beribadah, membersihkan rumah, membaca buku, menyapa dan tersenyum dg orang sekitar, sedekah atau membantu org yg membutuhkan dan banyak hal sedernaha yang sebetulnya akan berdampak pada kehidupan kita ketika berada pada fase tertentu

Biasakan hal baik, kurangi atau buang hal buruk yang biasa dilakukan, krn itu akan sangat berdampak pada kita dan juga keturunan kita

Apapun rutinitas setiap hari yang kita lakukan, sandarkan selalu kepada Sang Pencipta, hadirkan Allah setiap kita beraktivitas, krn apapun yg terjadi adalah KuasaNya

Waalahu 'alam

@zuhalqolbi
------
Tshirt by @kitadimasadepan.id

#atomichabits #book

Comments

Popular posts from this blog

Part 16 - SEBUAH KISAH

Ada sebuah kisah di negeri yang nun jauh disana, kisah tentang kasih sayang Pemilik Alam Semesta terhadap penduduknya. Kisah yang menceritakan betapa dahsyat nya Allah Swt menyayangi hamba-hambaNya dengan musibah yg bisa menjadi teguran dan bisa menjadi ujian. Kisah yang menarik bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Pernah ada seorang ulama lembut nan mulia di negeri tersebut yang mengajarkan ikhlas di saat Allah memberikan musibah. Hal yg pertama yang di ucapkan adl 'Alhamdulillah'. Percaya dan menerima dg ikhlas bahwa itu takdir Allah Swt dan sbg hamba tidak ada yg bisa menolaknya. Lalu bagi scientist dan pemerhati lingkungan mengatakan bahwa perbuatan manusia yang merusak keseimbangan alam lah yang menjadikan musibah itu datang bertubi-tubi. Hutan di tebang, dan di bakar, persoalan sampah, perluasan lahan, kerusakan alam dimana-mana. Itu menjadi alasan kuat pandangan scientist, dan pemerhati lingkungan memberikan sudut pandang tersebut. Ternyata dalam Al-Qur'an Surat

Part 13 - MAKE YOUR GOALS (Opini)

Kita seringkali bingung, khawatir, takut, tidak berani mengambil keputusan disaat waktu yg terasa begitu cepat dilalui Berdiri dipersimpangan jalan,termenung sembari sesekali melihat situasa sekeliling, dimana orang orang sibuk dengan segala aktivitasnya yang itu membuat kita menjadi insecure Akhirnya kita hanya diam tidak berbuat apa-apa untuk sekedar menentukan aktivitas apa akan dilakukan Jika kita sedang ada pada posisi ini, coba deh luruskan niat kembali untuk apa kita ada di dunia ini, susun tujuan hidup kita, Allah SWT sudah mempersiapkan segala kenikmatan dan kemudahan jika kita melakukan sesuatu yang seringkali dilupakan. Hakikat manusia memang tak bisa lepas dari salah dan lupa, itu sudah menjadi sifat manusia Melangkah lalu jatuh, melangkah lalu gagal, melangkah lalu dihina, melangkah lalu ditertawakan, melangkah lalu kalah, itulah manusia. Tugas kita adalah berani berproses, apapun aktivitasnya wajib kita sandarkan kepada yang Maha Kuasa Perkara hasil, tawakkal sama Allah S

Part 1 - PESAN AYAH (Cerpen)

Malam semakin gelap, hanya lampu-lampu depan rumah warga yang menyala, cahaya rembulan pun tertutup awan karena mendung, jalanan di desa sepi, selingan suara jangkrik berkolaborasi dengan bunyi gemuruh langit yang akan turun hujan. Jam Casio yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku menunjukkan pukul 20.00 WIB, aku baru saja selesai berlatih beladiri Thifan Po Khan di kediaman kakekku di desa seberang. Aku langkahkan kaki dengan cepat melalui perkebunan dan p emukiman warga. Sambil melafadzkan tasbih , tahmid, dan istighfar, aku tetap tegap lurus memandang ke depan dengan langkah yang sigap. Sekitar 15 menit aku berjalan, tibalah di rumah. Ayah, ibu dan adikku telah menanti kedatanganku untuk makan malam bersama. Aku sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu setia dan sederhana menjalani kehidupan yang Allah berikan.                     “Assalamualaikum,” Ucapku sambil membuka pintu rumah yang sengaja tidak dikunci,“Waalaikumsalam,” jawab adik ku yang sedang belajar