Skip to main content

Part 12 - TOLAK OMNIBUSLAW (Sajak)


 "Jika engkau tidak peduli dengan politik, maka engkau membiarkan negara dipimpin oleh iblis" Plato

Lekas Membaik Indonesiaku

Ribuan manusia bertumpah ruah memenuhi ruas ruas jalan raya
Ribuan manusia bertumpah ruah memenuhi timeline sosial media
Ribuan manusia memekikkan kata mengais harapan kepada para pemimpin dan wakil mereka

Setelah ketuk palu sang ketua menandakan disahkan nya undang-undang
Malang bukan kepalang, bukan ketenangan yang datang
Melainkan kemarahan dan kekecewaan yang rasional
Datang bergelombang

Ruang-ruang sesak dengan kecewa dan pengharapan
Tuntutan belum juga mendapatkan jawaban

Sesama anak bangsa di perhadap-hadap kan
Rakyat dan aparat sikut-sikut an
Pemangku kebijakan bermain kucing-kucing an

Namun, kepastian belum juga singgah kepangkuan

9 Oktober 2020

Comments

Popular posts from this blog

Part 16 - SEBUAH KISAH

Ada sebuah kisah di negeri yang nun jauh disana, kisah tentang kasih sayang Pemilik Alam Semesta terhadap penduduknya. Kisah yang menceritakan betapa dahsyat nya Allah Swt menyayangi hamba-hambaNya dengan musibah yg bisa menjadi teguran dan bisa menjadi ujian. Kisah yang menarik bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Pernah ada seorang ulama lembut nan mulia di negeri tersebut yang mengajarkan ikhlas di saat Allah memberikan musibah. Hal yg pertama yang di ucapkan adl 'Alhamdulillah'. Percaya dan menerima dg ikhlas bahwa itu takdir Allah Swt dan sbg hamba tidak ada yg bisa menolaknya. Lalu bagi scientist dan pemerhati lingkungan mengatakan bahwa perbuatan manusia yang merusak keseimbangan alam lah yang menjadikan musibah itu datang bertubi-tubi. Hutan di tebang, dan di bakar, persoalan sampah, perluasan lahan, kerusakan alam dimana-mana. Itu menjadi alasan kuat pandangan scientist, dan pemerhati lingkungan memberikan sudut pandang tersebut. Ternyata dalam Al-Qur'an Surat

Part 13 - MAKE YOUR GOALS (Opini)

Kita seringkali bingung, khawatir, takut, tidak berani mengambil keputusan disaat waktu yg terasa begitu cepat dilalui Berdiri dipersimpangan jalan,termenung sembari sesekali melihat situasa sekeliling, dimana orang orang sibuk dengan segala aktivitasnya yang itu membuat kita menjadi insecure Akhirnya kita hanya diam tidak berbuat apa-apa untuk sekedar menentukan aktivitas apa akan dilakukan Jika kita sedang ada pada posisi ini, coba deh luruskan niat kembali untuk apa kita ada di dunia ini, susun tujuan hidup kita, Allah SWT sudah mempersiapkan segala kenikmatan dan kemudahan jika kita melakukan sesuatu yang seringkali dilupakan. Hakikat manusia memang tak bisa lepas dari salah dan lupa, itu sudah menjadi sifat manusia Melangkah lalu jatuh, melangkah lalu gagal, melangkah lalu dihina, melangkah lalu ditertawakan, melangkah lalu kalah, itulah manusia. Tugas kita adalah berani berproses, apapun aktivitasnya wajib kita sandarkan kepada yang Maha Kuasa Perkara hasil, tawakkal sama Allah S

Part 1 - PESAN AYAH (Cerpen)

Malam semakin gelap, hanya lampu-lampu depan rumah warga yang menyala, cahaya rembulan pun tertutup awan karena mendung, jalanan di desa sepi, selingan suara jangkrik berkolaborasi dengan bunyi gemuruh langit yang akan turun hujan. Jam Casio yang melingkar di pergelangan tangan kiri ku menunjukkan pukul 20.00 WIB, aku baru saja selesai berlatih beladiri Thifan Po Khan di kediaman kakekku di desa seberang. Aku langkahkan kaki dengan cepat melalui perkebunan dan p emukiman warga. Sambil melafadzkan tasbih , tahmid, dan istighfar, aku tetap tegap lurus memandang ke depan dengan langkah yang sigap. Sekitar 15 menit aku berjalan, tibalah di rumah. Ayah, ibu dan adikku telah menanti kedatanganku untuk makan malam bersama. Aku sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu setia dan sederhana menjalani kehidupan yang Allah berikan.                     “Assalamualaikum,” Ucapku sambil membuka pintu rumah yang sengaja tidak dikunci,“Waalaikumsalam,” jawab adik ku yang sedang belajar